UNIVERSITAS GUNADARMA

Sabtu, 29 Desember 2012

Jamur



Jamur atau cendawan adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa. Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada juga dengan cara generatif. Jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh makanannya. Setelah itu, menyimpannya dalam bentuk glikogen. Jamur merupakan konsumen, maka dari itu jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken. Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.

Mikoriza



Mikoriza bukan takson dalam kingdom jamur. Mikoriza merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut simbiosis antara jamur dengan akar tumbuh-tumbuhan. Beberapa nggota jamur Zygomycota, Ascomycota, atau Basidiomycota ada yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman, misalnya tanaman pinus atau belinjo. Kerjasama keduanya saling menguntungkan. Jamur mendapatkan zat organic, sedangkan tumbuhan pinus mendapatkan asupan air dan unsur-unsur hara lebih banyak. Tumbuhan yang bersimbiosis dengan jamur lebih tahan penyakit yang disebabkan bakteri tanah. Tumbuhan tersebut juga lebih tahan terhadap kekeringan.
Berdasarkan kedalaman jaringan tumbuhan yang digunakannya, mikoriza dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1.     Endomikoriza, yaitu hifa jamur menembus dinding sel akar hingga masuk ke jaringan korteks. Misalnya jamur yang hidup pada akar anggrek, sayuran dan berbagai jenis pohon.
2.    Ektomikoriza, yaitu jika hifa jamur hanya hidup di daerah permukaan sel akar, yakni pada jaringan epidermis, misal kulit akar pinus. Hifa juga meluas ke tanah sekitarnya. Dengan adanya ektomikoriza, tumbuhan pinus tahan kekeringan serta tahan terhadap serangan jamur lain yang berbahaya.

Sumber : BIOLOGI kelas X tahun 2007 hal. 163

Efek Rumah Kaca



Salah satu permasalahan global ialah efek rumah kaca. Gas karbondioksida yang dihasilkan dari proses pembakaran meningkatkan kadar karbondioksida di atmosfer. Akibatnya, bumi diselimuti gas dan debu-debu pencemar. Kandungan gas karbondioksida semakin tinggi karena banyak hutan ditebang, sehingga tidak dapat menyerap karbondioksida. Oleh karenanya, cahaya matahari yang masuk ke bumi tidak dapat dipantulkan lagi ke angkasa, sebab terperangkap gas-gas dan debu tadi. Bumi seolah-olah terselubungi oleh “kaca” yang berupa gas pencemar yang memerangkap panas. Akibatnya, suhu bumi semakin meningkat atau terjadi pemanasan global. Inilah yang disebut sebagai efek rumah kaca.
Jika suhu terus meningkat, es kutub akan mencair. Jika es di daerah kutub mencair, permukaan air laut meningkat. Meningkatnya permukaan air laut akan menenggelamkan daerah pantai yang rendah. Walaupun dalam beberapa decade terakhir produksi karbondioksida berkurang, tetapi pemanasan global masih berlangsung karena banyaknya gas rumah kaca yang ada di atmosfer.

Sumber : BIOLOGI kelas X tahun 2007 hal. 200 - 201

Sabtu, 15 Desember 2012

Evolusi dari CBIS

                                           BAB I
PENDAHULUAN

Computer Based Information System (CBIS) atau dalam bahasa Indonesia berarti  sistem informasi berbasis komputer merupakan sebuah sistem yang terintegrasi, sistem-manusia-mesin yang memanfaatkan perangkat keras, perangkat lunak, database,dan prosedur yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang mendukung kegiatan organisasi.
Evolusi perkembangan sistem informasi berbasis komputer ada beberapa tahap yaitu :
a.       Tahap ke-1
Awalnya komputer digunakan untuk aplikasi akuntansi (pengolahan data elektronik / EDP). Pada tahap ini aplikasi Accounting Information System (AIS) menggunakan computer hanya untuk pengolahan data perusahaan yang bersifat sederhana, di mana informasi untuk manajemen masih merupakan produk sampingan.

b.      Tahap ke-2
Muncul konsep SIM (Sistem Informasi Managemen) yaitu menghasilkan informasi manajemen disetiap area fungsional dan level aktivitasnya. SIM merupakan suatu sumber daya organisasi yang menyediakan informasi pemecahan masalah bagi sekelompok manajer secara umum mewakili suatu unit organisasi seperti suatu tingkat manajemen atau suatu area fungsional.

c.       Tahap ke-3
Ilmuwanan dari MIT (Messachusetts IT) memformulasikan sistem pendukung keputusan atas DSS. DSS ( Decision Support System) adalah penghasil informasi yang ditujukan untuk suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer serta pengambilan keputusan.

d.      Tahap ke-4
Berfokus pada komunikasi dengan adanya perkembangan OA (office automation). Aplikasi OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas di antara manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik, seperti modem, faksimil, word-processing, electronic mail, dan desktop publishing.
  
e.       Tahap ke-5
Berfokus pada konsultasi dengan berkembangnya kecerdasan buatan (AI) adanya Sistem pakar (expert systems) yaitu sistem yang menyediakan layanan  seperti layaknya seorang konsultan manajemen

BAB II
ISI
Ada beberapa jenis Evolusi CBIS, yaitu Sistem Informasi Akuntansi (SIA), Sistem Informasi Manajemen (SIM), Sistem Operasi Perkantoran, Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Pakar.
a.            Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
SIA merupakan suatu rangkaian yang bersangkutan untuk mendapatkan informasi dari sebuah perusahaan untuk melakukan proses pencatatan akuntansi. Tugas sistem informasi yaitu pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan data, dan menyediakan dokumen. SIA menghasilkan beberapa output informasi dalam bentuk laporan akuntansi standar dan menyediakan database yang lengkap untuk digunakan dalam pemecahan masalah.
b.            Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM merupakan sebuah sistem yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
c.            Sistem Operasi Perkantoran
   Otomasi perkantoran (Office Automation) mencakup semua system elektronik formal dan informal yang terutama berkaitan dengan komunikasi informasi dari orang-orang didalam maupun diluar perusahaan. Kelompok pemakai OA adalah manajer, sekretaris, dan pegawai administrasi. Tujuan dari OA untuk mengurangi biaya administrasi, pemecahan masalah, dan pelengkap serta bukan pengganti. Beberapa contoh aplikasi OA yaitu pengolahan kata, e-mail, voice mail, kalender elektronik, konferensi audio/video, konferensi computer, imaging, dan desktop publishing.
d.            Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Komputer yang interaktif yang membantu pembuatan keputusan dalam menggunakan dan memanfaatkan data dan model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur.
Tujuan:
  • ·         Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur.
  • ·         Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat dengan membantu integrasi antar tingkat.
  • ·         Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan peningkatan efisiennya.

Karakteristik SPK:
  • ·         Adaptability
  • ·         Flexibility
  • ·         User friendly
  • ·         Support Intelligence, design, choice
  • ·         Effectiveness

e.            Sistem Pakar
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan.
  
Skema Penerapan dalam suatu organisasi:
  • Case-based reasoning (CBR) yang merupakan representasi pengetahuan berdasarkan pengalaman termasuk kasus dan solusinya
  • Rule-base reasoning (RBR) mengandalkan serangkaian aturan-aturan yang merupakan representasi dari pengetahuan dan pengalaman karyawan (manusia) dalam memecahkan kasus yang rumit.
  • Model-based reasoning (MBR) melalui representasi pengetahuan dalam bentuk atribut, perilaku antar hubungan maupun simulasi proses terbentuknya pengetahuan.
  • Constraint-Satisfaction Reasoning yang merupakan perpaduan antara RBR & MBR.
Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
CBIS merupakan sebuah sistem yang terintegrasi, sistem-manusia-mesin yang memanfaatkan perangkat keras, perangkat lunak, database dan prosedur yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang mendukung kegiatan organisasi. Evolusi dari CBIS memiliki 5 tahapan, yaitu Sistem Informasi Akuntansi (SIA), Sistem Informasi Manajemen (SIM), Sistem Operasi Perkantoran, Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Pakar.

Referensi


Senin, 10 Desember 2012

Chrysanthemum Si Cantik Kaya Manfaat



Bunga Krisan (Chrysanthemum Indicum L.) adalah tanaman hias perdu atau semi perdu berasal dari Jepang dan Cina Utara. Herminia de Guzman Ladion, seorang kesehatan Filipina memasukkan krisan sebagai salah satu jenis tanaman obat penyembuh ajaib. Jenis penyakit yang dapat diobati gengan tanaman ini antara lain influenza, bahkan membersihkan liver.
Krisan masih satu family dengan bunga aster, daisy yaitu termasuk family Asteraceae. Bunga kristan merupakan tanaman hias yang multi manfaat. Bunga ini merupakan salah satu tanaman hias yang mempunyai keanekaragaman warna dan bentuk bunga. Selain sebagai tanaman hias, bunga kristan juga dibudidayakan sebagai ramuan kesehatan, seperti di Jepang, kelopak bunga krisan juga dipercaya dapat memberikan kesehatan apabila diminum bersama segelas anggur. Selain itu juga tersedia obat-obatan berbahan baku bunga krisan.
Minuman teh krisan juga banyak dijumpai. Krisan yang dijadikan minuman adalah krisan berwarna kuning dan putih. Selain bermanfaat sebagai relaksasi, teh krisan juga dipercaya berkhasiat menyembuhkan. Teh ini menyegarkan tenggorokan, memperindah bentuk tubuh, memulihkan kesehatan dan baik untuk menjaga kesehatan mata. Ahli tanaman obat Prof. dr Azwar Agoes mengatakan, untuk tumbuhan sejenis bunga krisan biasanya mengandung zat antioksidan yang mampu menyerap racun dalam tubuh. Meskipun belum popular penggunaannya sebagai obat-obatan, bunga krisan juga dapat melancarkan peredaran darah.
Agar lebih praktis, minum-minuman herbal alami Herbadrink Chrysanthemum yang dibuat berdasarkan resep tradisional Indonesia dan diproses melalui teknologi modern, bermanfaat untuk menyegarkan badan.


Sumber : AURA Edisi 18/Th. XVI/September 2012 Hal. 14